MUHAMMAD M1RH4N

Kangen diri MU Sayank


1/03/2009 04:19:00 PM

Penghemat BBM dengan Air mulai Marak


HARGA bensin mahal membuat banyak orang mencari cara untuk menghemat konsumsi BM pada kendaraan, mulai dari penghemat BBM dalam bentuk pil maupun magnet, hingga terobosan membuat energi alternatif dari air (hidrogen) seperti yang dilakukan Joko Sutrisno. Hasil karya Joko menjadi incaran para produsen yang kini berlomba-lomba membuat penghemat BBM bertenaga air. 

Dengan bersama-sama memanfaatkan metode yang populer pertengahan 2008 lalu, kini penghemat BBM bertenaga air mulai diproduksi oleh beberapa produsen dengan beberapa label. Ada yang menjualnya dengan label reactor hydrogen, multi hydrogen generator, hingga hydrogen operating system. Berbagai alat tersebut dijanjikan dapat menghemat pemakaian BBM mobil dari 20% hingga ada yang mencapai 70%, dan mencapai 100% penghematan pada motor. 

Sederhananya, alat tersebut sama-sama terdiri dari tabung plastik, stainless steel yang berfungsi sebagai elektrolizer, dan zat kimia Kalium Hidroksida sebagai katalisator. 

Tujuannya adalah air yang berada di dalam tabung plasitk akan diubah menjadi hydrogen. Unsur hydrogen inilah yang akan membantu pembakaran oleh bensin atau solar sebagi sumber tenaga mesin. Hal ini dikarenakan gas hydrogen mampu menambah oktan di bahan bakar, sehingga menjadi lebih hemat. 

Joko Sutrisno, yang oleh beberapa situs disebut sebagai penemu awal metode ini mengatakan bahwa penemuannya ditemukan secara tidak sengaja. Saat hendak memeriksa air accu kendaraanya, ia menyulut air di dalam accu dengan korek, dan ternyata menimbulkan letupan. Dari letupan itulah, Joko menyadari bahwa air mengandung hydrogen. 

Hasil yang diproduksi beberapa produsen tersebut tak jauh berbeda dengan hasil yang diproduksi sang penemunya. Joko yang menetap dan melakukan pemasaran produknya hanya di Yogyakarta tersebut memang tidak mempermasalahkan apabila penemuannya ditiru oleh pihak lain. 

Bahkan kini produk-produk semakin banyak tersebar tak hanya di Yogyakarta, namun hingga Surabaya, bahkan di Jakarta. Hanya berbeda perakitan dan penampilannya, harga yang awalnya ditawarkan Joko hanya puluhan ribu rupiah kini dibandrol bisa berkali-kali lipat hingga mencapai ratusan ribu rupiah. Bahkan di kawasan Jakarta Utara, ada yang membandrolnya dengan harga 600 ribu rupiah. 

Mengenai faktor keamanannya, pihak-pihak ATPM tampaknya belum merekomendasikan alat ini karena pertimbangan ditakutkan adanya peluang air yang ikut terhisap masuk ke saluran intake bbm, dan berpotensi menimbulkan karat. Selain itu gas hydrogen adalah gas yang mudah terbakar. Tidak ada salahnya kita meminta garansi dari produsen mengenai kinerja alat tersebut apabila hendak mencobanya. (OL-02)

0 komentar:

Posting Komentar



komunitas blogger kalteng

Sign by M1RH4N_SkYline - Terima Kasih Atas Kunjungannya