HINGGA ini teknologi head lamp terus mengalami revolusi. Pada tahun 1991, ditemukan teknologi lampu Xenon dengan pencahayaan lebih kuat. Sepuluh tahun setelah itu, tepatnya 2001, BMW mengembangkan teknologi lampu Bi-Xenon untuk aplikasi low dan high beam. Hasilnya, sejak September 2005, headlight pada produk seri-5, seri-6 dan seri-7 sudah dilengkapi teknologi Bi-xenon ini.
Teknologi Bi-xenon oleh BMW yang dinamai High Beam Assist, memanfaatkan kamera sensor ditempatkan pada batok kaca spion. Sensor lantas mengirim sinyal berdasarkan pantauan pada lampu mobil yang berada di depan atau kondisi pencahayaan permukaan jalan yang akan dilalui. Sinyal ini lantas diidentifikasi oleh headlights, apakah perlu mengaktifkan high beam atau low beam.
Inovasi headlight terus berkembang. Salah satu langkah brilian yakni merancang sistem reflektor lampu yang bisa bergerak horizontal ke kiri dan ke kanan sesuai arah pergerakan roda depan mobil ketika membelok. Jenis reflektor dikenal sebagai teknologi Adaptive Headlight ini, bisa ditemukan misalnya pada produk Nissan Teana dan beberapa produk mobil lansiran terbaru. Bahkan BMW sudah memanfaatkan teknologi tersebut dengan nama Swiveling Headlamps sejak 2003.
Dari trah mobil mewah produk Eropa, teknologi alat penerangan alias lampu pintar pada mobil boleh disebut sudah sangat berkembang. Mercedes-Benz, melansir S-class terbaru dilengkapi teknologi lampu pintar yang disebut

Di kubu BMW, perangkat driver assistance system ini disebut dengan istilah Night Vision dan mulai diaplikasi Seri-7 sejak penghujung tahun 2005. Seperti Mercedes, teknologi infrared juga dimanfaatkan BMW. Sebuah kamera pendeteksi termal ditempatkan di bagian bumper untuk memantau objek di depan mobil hingga jarak efektif lebih dari 300 meter. Hasil pantauan, lantas dikirim ke monitor utama di kabin pengemudi dan muncul dalam bentuk image. Sosok pejalan kaki atau binatang yang melintas, akan tampil lebih jelas dan tajam di layar monitor.
Untuk memaksimalkan aplikasi Night Vision ini, pihak peneliti di BMW menjatuhkan pilihan pada teknologi Far Infrared atau FIR yang terbukti lebih presisi dalam mendeteksi sosok manusia, hewan atau objek lainnya di malam hari.
Penelitian ilmiah juga membuktikan, FIR lebih memungkinkan diaplikasikan ketimbang Near Infrared atau NIR untuk kebutuhan ini. Pasalnya, FIR punya kemampuan mengakomodir beragam features. Sebagai contoh, area sosok manusia di sepanjang rute, bisa diperbesar atau di-zoom. Perkembangan teknlogi headlight tanpa henti bertujuan utama untuk membantu pengemudi memudahkan pemantauan situasi yang mungkin saja mendatangkan petaka tanpa harus berbagi konsentrasi. (OL-02)
0 komentar:
Posting Komentar